NEWS
DETAILS
Minggu, 02 Sep 2018 12:34 - Honda Community

Bro, tren Motor gede (moge)makin diminati di Indonesia.

Apa lagi kemarin sempat viral aksi stuntman Presiden Joko Widodo saat pembukaan Asian Games, dengan moge, Yamaha FZ1.

Oya, seperti dilansir laman Kumparan, mayoritas pengendara moge ini sendiri kebanyakan adalah mereka yang 'naik kelas' dari yang sebelumnya menggunakan motor dengan kapasitas mesin yang lebih kecil.

Nah, hal ini berpotensi menjadi sesuatu yang berbahaya jika ditinjau dari sisi safety driving.

Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Cosultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, menjelaskan ada beberapa unsur keamanan berkendara yang sering dilupakan mereka yang baru beralih ke moge.

"Biasanya mereka yang pakai motor ber-cc kecil pakai metode 'tunggu biasa, biarkan lama-lama bisa,' alias berangkat dari pengalaman. Sedangkan seharusnya mereka mempelajari karakteristik dari moge tersebut dan mempelajari teknik pengoperasian berdasar safety driving. Ini beda dengan skutik kecil," tegas Jusri.

Menurut Jusri dasar-dasar mengendarai sepeda motor seperti sitting posture, teknik menerabas beragam medan, teknik berbelok seperti cornering, dan yang terpenting teknik pengereman harus dipahami dan dikuasai.

Hal yang tidak kalah penting adalah bagi pengendara untuk memahami karakteristik moge-nya itu dengan cepat. Karena pada dasarnya setiap sepeda motor punya karakteristik yang berbeda, apalagi untuk moge yang punya mesin dan bobot yang lebih besar.

"Wajar kalau kita perlu pelajari tiga karakter yang penting yaitu, rem, handling, dan tenaga," terang Jusri.

Dia juga menambahkan pengendara juga harus menaati peraturan lalu lintas.

Menurut opini Jusri sendiri klasifikasi moge ideal ditunjukkan untuk motor dengan mesin 400 cc ke atas.

Menurut dia sendiri, asal sudah memahami teknik berkendara yang benar dan karakteristik dari moge yang digunakan tidak akan menjadi masalah kalau pengendara langsung 'loncat' ke motor di atas 1.000 cc sekalipun.

"Yang penting jangan berangkat dari metode lama, ketika ada kecelakaan alasannya, 'saya belum biasa'," tegasnya lagi.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK