NEWS
DETAILS
Sabtu, 01 Jun 2019 07:17 - Ikatan Motor Honda Jawa Barat

Kawan-kawan.... Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang hari raya Idul Fitri. Bagi para perantauan atau pekerja imigran, mudik menjadi ajang untuk berkumpul bersama sanak saudara.

Ada beragam pilihan cara mudik, salah satunya dengan menggunakan sepeda motor yang masih menjadi pilihan favorit bagi banyak pemudik di tahun ini. Orang-orang yang memilih mudik menggunakan motor biasanya memiliki alasan tersendiri. Misalnya, karena butuh kendaraan yang bisa digunakan untuk berjalan-jalan di kampung halaman, atau karena sudah kehabisan tiket transportasi umum.

PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku distributor utama sepeda motor dan suku cadang Honda di Jawa Barat berbagi tips cara berkendara yang aman dan nyaman ketika melakukan perjalanan mudik menggunakan sepeda motor menuju kampung halaman. Berikut 7 tips mudik menggunakan sepeda motor.

1. Periksa Kondisi Kendaraan
Melakukan pemeriksaan sepeda motor sebelum mudik merupakan hal yang paling penting dilakukan demi menjaga perjalanan aman dan nyaman. “Lakukan servis motor minimal 2 minggu sebelum rencana keberangkatan,” ujar Asep Wawan Instruktur Safety Riding DAM. Bagi pengguna sepeda motor Honda, bawalah motor kesayangannya ke bengkel resmi Honda atau AHASS.

2. Persiapkan Perlengkapan Berkendara
Perlengkapan berkendara sangatlah penting untuk diperhatikan ketika melakukan perjalanan mudik menggunakan sepeda motor mulai dari helm, jaket, dan sarung tangan. Baik pengemudi maupun penumpang mempunyai risiko yang sama bila terjadi kecelakaan. “Hal ini sejalan dengan kampanye keselamatan berkendara #Cari_Aman yang mewajibkan menggunakan jaket dan helm,” ujar Asep.

Sebelum berkendara cek semua perlengkapan surat-surat, seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

3. Kecepetan Berkendara
Kendalikan kecepatan kendaraan disesuaikan dengan rambu-rambu batas kecepatan yang diizinkan. “Rata-rata kecepatan maksimal antara 40 km/jam sampai 60 km/jam,” kata Asep. Perlu diperhatikan lamanya berkendara sepeda motor tergantung dari kondisi fisik pengemudi, rata-rata waktu yang dapat ditempuh sekitar 2 sampai 2,5 jam perjalanan lakukan istirahat secukupnya.

4. Dilarang Membawa Barang Berlebihan
Sepeda motor yang digunakan untuk mudik tidak disarankan membawa barang-barang terlalu banyak. Apalagi, ditambahkan dengan dudukan barang ke belakang kendaraan melebihi spakbor roda belakang sangat bahaya.

Hal tersebut membuat bobot kendaraan cenderung berat ke belakang sehingga setang kemudi menjadi sulit dikendalikan dan lampu rem akan tertutup barang. “Perhatikan juga kapasitas daya angkut sepeda motor agar tidak mengganggu pengoperasian sepeda motor ketika digunakan saat mudik sehingga terhindar dari kecelakaan,” ujar Asep. Jika barang bawaan anda cukup banyak ada baiknya barang dikirim menggunakan jasa pengiriman paket.

5. Patuhi Rambu-Rambu Lalu Lintas
Banyak kecelakaan lalu lintas di jalan disebabkan para pengendara yang melanggar rambu-rambu. Beberapa penyebabnya adalah pengendara terburu-buru untuk melakukan sesuatu, sehingga melanggar rambu jalan.

6. Rencakanan Rute Perjalanan
Rencanakan jalur perjalanan anda untuk mengukur waktu dan jarak tempuh, dan rencanakan jalur alternatif. Jika ini adalah pengalaman pertama mudik menggunakan sepeda motor, tidak ada salahnya anda berangkat bersama rombongan atau teman yang satu arah.

7. Hindari Perjalanan Pada Malam Hari
Tidak disarankan mengendarai jarak jauh saat malam, sebagian besar kematian dan kecelakaan tahun lalu kontributornya dari pengendara motor. Beberapa faktor yang mengharuskan pengendaranya tidak melakukan perjalanan pada malam hari adalah kondisi tubuh yang kontradiktif dengan waktu biologis juga alasan utama jarak pandang yang terbatas, sehingga jangkauan mata akan sedikit melihat objek yang ada di depan dan sekelilingnya.

Meski sudah mematuhi segala aturan dan mengenakan kelengkapan berkendara, hal tersebut bukan tolak ukur untuk mencapai keselamatan di jalan raya, ada pengguna jalan lain yang kadang mengabaikan aspek keselamatan. Untuk itu perlu diantisipasi berkendara pada malam hari, karena ketaatan tidak menjamin selamat karena di jalan bukan Anda sendiri. Kecelakaan bisa dari pengguna jalan yang tidak tertib, lalai, capek, maka perlu antisipasi kesalahan orang lain.

RELATED
NEWS